Makhlukhidup, baik manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan memiliki karakter yang berbeda satu sama lain. Perbedaan karakter tersebut dipengaruhi oleh suatu material genetik yang disebut gen. Material genetik tersebut memiliki peranan yang penting. Laporan Praktikum Drosophila melanogaster.
Senin, 17 Okt 2016 1548 1 2890 Mh Badrut Tamam Di dalam kromosom terdapat sederetan gen yang masing-masing mengadakan pautan. Gen-gen tadi cenderung akan mengikuti kromosom. Bila kromosom itu diberikan ke sel kelamin, pada saat pembentukan sel kelamin melalui pembelahan meiosis, maka deretan gen yang ada pada kromosom tersebut akam mengikutinya. Gen pada kromosom yang terpaut pada sel kelamin ternyata dapat menentukan jenis kelamin pada beberapa makhluk hidup, terutama pada lalat buah Drosophila melanogaster. Jumlah kromosom pada Drosophila melanogaster jantan dan betina sebanyak 4 pasang terdiri atas kromosom tubuh dan kromosom kelamin Pada sel tubuh lalat buah yang diploid 2n, mempunyai empat pasang kromosom. Pasangan kromosom tersebut yakni pasangan I merupakan pasangan kromosom seks gonosom dan pasangan II sampai IV merupakan pasangan kromosom tubuh autosom. Adapun bentuk kromosom Drosophila melanogaster dapat dilihat di gambar berikut. Masing-masing kromosom II sampai IV merupakan pasangan kromosom yang homolog. Pasangan kromosom I merupakan pasangan homolog pada betina, dan tidak homolog pada jantan. Hal ini dikarenakan terdapat 2 kromosom seks, yaitu kromosom X dan kromosom Y. Kromosom X berbentuk seperti batang sedangkan kromosom Y berbentuk agak bengkok. Pada Lalat buah betina mempunyai 2 kromosom X ditulis dengan simbol XX dan jantan mempunyai 1 kromosom X dan 1 kromosom Y ditulis dengan simbol XY. Kromosom X dan kromosom Y tidak homolog, artinya tidak sama panjangnya. Berdasarkan kariotipe susunan kromosom Drosophila melanogaster, maka rumus/formula kromosom Drosophila melanogaster adalah sebagai berikut Autosom 6A+XY atau 3AA+XY rumus kromosom autosom Drosophila melanogaster jantan 6A+XX atau 3AA+XX rumus kromosom autosom Drosophila melanogaster betina Gonosom 3A+X dan 3A+Y rumus kromosom gonosom Drosophila melanogaster jantan 3A+X rumus kromosom gonosom Drosophila melanogaster betina Jika Lalat buah dilakukan pembasataran yang berkaitan dengan adanya kromosom seks, yaitu X dan Y. Selanjutnya Lalat buah jantan akan menghasilkan 2 macam sel sperma, yaitu yamg mempunyai kromosom X dan Y. Pada lalat buah betina akan menghasilkan satu macam sel telur yaitu kromoso X. bila sel telur X dibuahi sel sperma X , akan menghasilkan Lalat buah betina. Bila sel telur X dibuahi sel sperma Y, maka akan menghasilkan Lalat buah jantan. Post Views 72,685
TipeKromosom Kromosom dalam tubuh berdasarkan pengaruhnya terhadap penentuan jenis kelamin dan sifat tubuh dibedakan menjadi dua, yaitu: 1) Autosom, disebut juga kromosom biasa atau kromosom tubuh. Autosom tidak menentukan jenis kelamin organisme. Pada manusia dengan jumlah kromosom sel somatis 46 buah, memiliki 44 autosom. Selebihnya, 2 kromosom, adalah kromosom kelamin.
ThreadrachhaliyaaStudent •Gap Year2 tahun yang lalu20TerjawabJawaban 20Yusri AsyifaStudent •XII IPA2 tahun yang lalu0BalasTerverifikasi0Nazhwa Rahma PutriStudent •XI IPA2 tahun yang lalu0BalasBantu JawabPelajaranKuliah
cSel telur yang tidak memiliki kromosom X apabila dibuahi oleh spermatozoon from BRAWIAYA 423 at University of Brawijaya
Mahasiswa/Alumni Institut Pertanian Bogor05 Juli 2022 1443Jawaban yang benar adalah lalat interseks sifat antara jantan dan betina. Penentuan jenis kelamin pada lalat buah ˜‹˜³˜°˜´˜°˜±˜©˜ª˜˜¢ ˜˜¦˜˜¢˜¯˜°˜¨˜¢˜´˜µ˜¦˜³ ditentukan menggunakan Indeks Kelamin IK. IK dihitung dengan membandingkan jumlah kromosom X dengan jumlah kromosom tubuh autosom. Apabila rasio yang didapatkan = 1, maka lalat berjenis kelamin betina. Sementara itu, apabila rasio antara 0,5 – 1, maka lalat berjenis kelamin interseks atau sifat antara jantan dan betina. Apabila lalat memiliki kromosom kelamin 2X dan autosom 3A, maka indeks kelamin/rasionya adalah 2x/3A = 0,67, atau antara 0,5 -1. Maka lalat tersebut akan berjenis kelamin interseks antara jantan dan betina. Karena memiliki 3 set kromosom tubuh, maka lalat ini bersifat triploid, Dengan demikian, lalat 2x/3A akan berjenis kelamin interseks.
Sobatidschool dapat mencari tahu jawabannya melalui ulasan di bawah. Table of Contents. Relasi dan Pemetaan; Banyaknya Pemetaan yang Mungkin. 1) Pemetaan dari A ke B; 2) Pemetaan dari B ke A: Apa Kesimpulannya? Rumus Cara Menentukan Banyaknya Pemetaan yang Mungkin; Contoh Soal Cara Menentukan Banyak Pemetaan dan Pembahasannya
Pembahasan Drosophila yang bermata putih semuanya berjenis kelamin jantan karena sifat terpaut X dalam kondisi resesif dan jantan hanya memiliki satu kromosom X, sehingga semua yang bermata putih akan berkelamin jantan. 1rb+ Contents1 Mengapa Grosso Villa melanogaster bermata putih selalu berkelamin jantan?2 Mengapa pada lalat buah yang bermata putih?3 Berapa jumlah kromosom lalat buah?4 Bagaimana ciri ciri dari lalat buah?5 Bagaimana menentukan jenis kelamin pada Drosophila melanogaster?6 Berdasarkan jawaban 5a Berapakah jumlah kromosom pada sel kelamin lalat buah?7 Berapakah jumlah kromosom Drosophila?8 4 kromosom Apakah yang membedakan jantan dan betina?9 Apa penyebab lalat buah?10 Apakah lalat buah beracun?11 Bagaimana cara mengusir lalat buah? Mengapa Grosso Villa melanogaster bermata putih selalu berkelamin jantan? Hal ini karena kucing jantan hanya memiliki satu kromosom X yang berisi gen warna hitam atau coklat saja. Sementara itu, kucing betina dapat memiliki bulu dengan kombinasi warna hitam, coklat, dan putih. Mengapa pada lalat buah yang bermata putih? Pada lalat buah, warna mata merah terpaut pada kromosom seks tipe X. Warna mata merah bersifat dominan dibandingkan warna mata putih karena betina memiliki kromosom seks tipe XX, jika bermata putih maka gen resesif akan bertemu dengan sesamanya sehingga menyebabkan lalat betina akan letal mati jika bermata putih. Berapa jumlah kromosom lalat buah? e. Jumlah kromosom lalat buah Drosophila 2n = 8. Jumlah kromosom pada sel tubuh somatis adalah 6 atau 3 pasang. Adapun jumlah kromosom pada sel gamet sperma dan ovum adalah 2 atau sepasang yaitu jantan dan betina. Bagaimana ciri ciri dari lalat buah? Berbeda dengan lalat rumah, lalat buah memiliki warna yang menarik dengan kombinasi warna hitam keabu-abuan, kuning, dan oranye kecoklat-coklatan. Serangga ini mempunyai tubuh yang berbuku-buku, termasuk pada kaki dan antena. Kepalanya berbentuk bulat agak lonjong. Antena tersusun dari tiga ruas. Bagaimana menentukan jenis kelamin pada Drosophila melanogaster? Jawaban Drosophila melanogaster memiliki dua macam kromosom seks yaitu kromosom X dan kromosom Y. Untuk menentukan jenis kelamin pada Drosophila melanogaster yaitu dengan melihat alat kopulsi pada bagian kaki, ukuran tubuh, ujung abdomen, jumlah kromosom. Berdasarkan jawaban 5a Berapakah jumlah kromosom pada sel kelamin lalat buah? Jika kromosom pada sel tubuh lalat buah ada 8 maka sel kelaminnya memiliki 4 kromosom. Berapakah jumlah kromosom Drosophila? Drosophila melanogaster pada kondisi lingkunagan normal adalah organisme diploid dengan empat buah kromosom. Masing-masing kromosom mempunya empat pasang kromosom homolog keculai kromosom X dan kromosom Y Oktary et al, 2015. 4 kromosom Apakah yang membedakan jantan dan betina? Kromosom seks disebut dengan X dan T dan kombinasi keduanya menentukan jenis kelamin seseorang. Biasanya wanita memiliki dua kromosom X sedangkan pria memiliki pasangan XY. Apa penyebab lalat buah? Penyebab munculnya lalat buah Drosophila melanogaster atau lebih dikenal lalat buah ini sangat menyukai tempat dengan kelembaban yang tinggi untuk melakukan perkawinan. Hama tersebut menjadikan musim hujan sebagai musim kawin bagi mereka. Apakah lalat buah beracun? Lalat buah merupakan salah satu jenis lalat kecil yang tidak menggigit dan menyebarkan penyakit secara langsung sama halnya seperti nyamuk. Namun demikian, apakah lalat buah berbahaya bagi kesehatan manusia? Jawabannya adalah iya. Bagaimana cara mengusir lalat buah? Cara Mengusir Lalat Buah Menggunakan Bahan Alami Perhatikan Bahan dan Makanan yang Mengundang Lalat Buah. Menggunakan Cuka Apel. 3. Simpan Bahan Makanan di Tempat yang Terjaga. Menambahkan Campuran Lada, Gula dan Susu. Membersihkan Saluran Air. 6. Memiliki Sabun Cuci Piring Beraroma Lemon. 7. Menggunakan Minyak Nabati.
sedangkanpada jantan agak membulat. Tanda hitam pada ujung abdomen juga bisa menjadi ciri dalam menentukan jenis kelamin lalat tanpa bantuan mikroskop. Ujung abdomen lalat jantan berwarna gelap, sedangkan pada betina tidak. Jumlah segmen pada lalat jantan hanya 5, sedang pada betina ada 7 (Aini et al., 2008).
Kromosom Pada Lalat Buah Drosophila melanogaster Jantan dan Betina - Generasi Biologi e. Diketahui jumlah kromosom lalat buah Drosophila 2n = 8. Tentukan jumlah kromosom pada sel - Perhatikan gambar kromosom Drosophila melanogaster… Rumus kromosom Drosophila melanogaster tersebut adalah…. - Blog Pak Pandani BAB 3 HEREDITAS Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab Perhatikan diagram berikut. Rumus kromosom Dros… Gambar dibawah ini menunjukkan perubahan kromosom pada Drosophila Melanogaster, perubahan kromosom - Perhatikan diagram berikut. Rumus kromosom Drosophilla melanogaster tersebut - Mas Dayat GENETIKA Penentuan Jenis Kelamin Mahluk Hidup Pengamatan Kromosom Raksasa pada Lalat Buah Drosophila melanogaster – a t p j Genetika penentuan jenis kelamin RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN - PDF Free Download Catatan prestasi Guru Biologi SUBTANSI GENETIKA Genetika Penentuan Dan Jenis Kelamin Substansi Genetik - Pustaka Belajar KUL 4 Penentuan Kelamin PDF Apakah yang dimaksud dengan mutasi Apakah yang menyebabkanterjadinya Sex Determination Penentuan Jenis Kelamin - ppt download Kromosom Seks Genetika penentuan jenis kelamin Bagaimana Struktur Kromosom Raksasa Pada Drosophila Melanogaster Pelatihan Pembuatan Preparat Kromosom Politen Drosophila Melanogaster Pada Guru-Guru Biologi Di Lombok Barat Catatan prestasi Guru Biologi STRUKTUR KROMOSOM Kromosom Politen 2016 PDF KROMOSOM POLITEN Drosophila melanogaster Pautan dan Pindah Silang PDF Pengenalan Mutan Drosophila melanogaster ILMU GENETIKA PENGERTIAN GENETIKA - PDF Download Gratis Soal dan pembahasan tentang mutasi gen Konsep pentingnya – Usaha tiga dua satu Kromosom Kelamin – Sekali Lalat buah Drosophila melanogaster Keistimewaan lalat buah mutan lalat drosophila melanogaster - [DOCX Document] Kromosom Raksasa pada Drosophila melanogaster pengenalan mutan Drosophila melanogaster Zarzen’s Weblog Kromosom Drosophila sp Pembahasan Kelenjar Ludah Kromosom Raksasa DETERMINASI SEKS dan rangkai kelamin - ppt download Drosophila Melanogaster - [PDF Document] PENDAHULUAN Latar Belakang Kromosom adalah untai kromatin yang terkondensasi, sehingga membentuk struktur materi genetik yang le PDF Penggunaan Drosophila melanogaster Sebagai Organisme Model Dalam Penemuan Obat Lalat Buah PDF Pelatihan Pembuatan Preparat Kromosom Politen Drosophila Melanogaster Pada Guru-Guru Biologi Di Lombok Barat Rumusan Masalah - Drosophila melanogasteryang memiliki formula kromosom 3AA + XXY, berjenis kelamin…. - Blog Pak Pandani Salah satu alasan Morgan memilih lalat buah Droso… Kromosom Raksasa pada Drosophila melanogaster - PDF Download Gratis KROMOSOM RAKSASA INDEKS ISOLASI SEXUAL ANTARA LALAT BUAH DROSOPHILA MELANOGASTER MEIGEN DARI MOYA, PULAU TERNATE DAN GURABUNGA, PULAU TIDORE PPT Kromosom Politen 2016 Panduan sederhana skema perkawinan mating schemes Drosophila Penyebab dan Contoh Perubahan Struktur Kromosom, Proses / Mekanisme, Mutasi e-Learning SMANJA Materi Kursus yang sudah tersedia Pindah silang crossing over Merupakan pertukaran segmen-segmen antara 2 kromatid yang berbeda Dua kromatid ini merupakan kromosom homolog Pindah silang. - ppt download Prosiding Seminar Nasional Biotik 2016 ISBN 978-602-18962-9-7 252 PENGARUH TEMBAKAU DALAM MEDIUM KULTUR TERHADAP JUMLAH TURUNAN Drosophila melanogaster memiliki dua macam kromosom seks yaitu kromosom X dan kromosom Y. Bagaimana - POLA POLA HEREDITAS PAUTAN PDF KAJIAN TENTANG UMUR JANTAN TERHADAP NISBAH KELAMIN Drosophila melanogaster PADA PERSILANGAN STRAIN b>
Secaratotal, sel tubuh manusia normal terdiri dari 23 pasang kromosom atau 46 buah kromosom yang terdiri dari 44 buah kromosom atau 22 pasang kromosom tubuh (autosom) dan 1 pasang kromosom seks (gonosom) dengan komposisi sebagai berikut: Pria : 22 AA + XY atau 44 A + XY atau 46, XY. Wanita : 22 AA + XX atau 44 A + XX atau 46, XX.
Ilmu genetika mempelajari bagaimana proses dan struktur genetik yang ada pada tubuh makhluk hidup. Struktur genetik yang ada makhluk hidup dapat memberikan fisiologi yang berbeda, seperti bentuk tubuh, kulit bahkan dapat menentukan jenis kelamin. Berbicara mengenai penentuan jenis kelamin, identifikasi ini banyak digunakan dalam proses pengusutan kejadian kriminal atau bahkan mengidentifikasi korban kecelakaan. Dalam ruang lingkup antropologi dan kedokteran forensik yang dilakukan dapat menggunakan berbagai metode. Metode yang digunakan diantaranya melalui metode karakteristik morfologi, metode morfometrik pengukuran, pemeriksaan histologis, serta pemeriksaan analisis DNA baik melalui tulang maupun gigi. Dalam buku Suryo, 2008 bahawa dalam manisua dan ayam memiliki mekanisme yang berbeda dalam penentuan jenis kelamin. Dalam hal ini mamalia, individu jantan bersifat heterogamete XY sedangkan betina bersifat homozigot XX. Berbeda dengan ayam, individu jantan homogamet ZZ sementara individu betina heterozigot ZW. Perbedaan penetuan jenis kelamin ini berbeda tiap jenis makhluk hidup. Ada beberapa metode penentuan jenis kelamin dianataranya A. Sistem XY System ini ditemukan pada tumbuhan, hewan dan manusia. Genosom X lebih besar dibandingkan genoson Y. XX sebagi betina, sedangkan XY sebagai jantan. Keromosom manusia dibedakan atas autosom dan kromosom kelamin. Sel tubuh manusia mengandung 46 kromosom yang terrdiri dari 44 22 pasang autosom dan 2 atau 1 pasang kromosom kelamin. B. Sistem XY pada Drosophila Drosophila banyak digunakan untuk penelitian genetika, karena Mudah dipelihara pada media dan sushu kamar Mempunyai siklus hidup yang pendek, kira- kira 2 minggu Mempunyai tanda kelamin sekunder yang mudah dibedakan Mempunyai 8 kromosom, sehingga mudah menguhitungnya Drosophila menggunakan system XX untuk betina dan XY untuk jantan. C. Sistem XO System XO dijumpai pada beberapa jenis serangga, misalnya belalang. Di dalam sel somatisnya, individu betina memiliki dua buah kromosom X, sementara individu jantan mempunyai sebuah kromosom X. Hal ini sama dengan system XY, namun bedanya sitem XO individu jantan tidak mempunyai kromosom Y. dengan demikian, jumlah kromosom sel somatic individu betina lebih banyak daripada jumlah pada individu jantan. Sebagai conton Watson menemukan bahwa sel somatic serangga promoter betina mempunyai 14 kromosom, sedangkan pada individu jantan hanya ada 13 kromosom. D. System XA Bridge melakukan serangkaian penelitan mengenai jenis kelamin pada Drosophila. Dia berhasil menyimpulkan bahwa system penentuan pada jenis kelamin organisme tersebut berkaitan dengan nisbah banyaknya kromosom X pada bagian autosom, dan tidak adanya hudungan dengan kromosom Y. Dalam hal ini kromosom Y hanya berperan mengatur fertilisasi jantan. Secara ringkas penentuan jenis kelamin dengan system X/A pada lalat Drosophila dapat dilihat dalam table berikut. Tabel Penentuan jenis kelamin pada lalat Drosophila kromosom X autosom nibah X/A jenis kelamin 1 2 0,5 Jantan 2 2 1 Betina 3 2 1,5 Metabetina 4 3 1,33 Metabetina 4 4 1 betina 4n 3 3 1 betina 3n 3 4 0,75 Interseks 2 3 0,67 Interseks 2 4 0,5 Jantan 1 3 0,33 Metajantan Jika kita perhatikan kolom pertama pada Tabel, akan terlihat bahwa ada beberapa individu yang jumlah kromosom X-nya lebih dari dua buah, yakni individu dengan jenis kelamin metabetina, betina triploid dan tetraploid, serta interseks. Adanya kromosom X yang didapatkan melebihi jumlah kromosom X pada individu normal diploid ini disebabkan oleh terjadinya peristiwa yang dinamakan gagal pisah non disjunction, yaitu gagal berpisahnya kedua kromosom X pada waktu pembelahan meiosis. Pada Drosophila terjadinya gagal pisah dapat menyebabkan terbentuknya beberapa individu abnormal seperti nampak pada diagram. P E AAXX x AAXY G gagal pisah gamet AXX AO AX AY F1 AAXXX AAXXY AAXO AAOY betina super betina jantan steril letal Diagram munculnya beberapa individu abnormal pada Drosophila akibat peristiwa gagal pisah Di samping kelainan-kelainan tersebut pernah pula dilaporkan adanya lalat Drosophila yang sebagian tubuhnya memperlihatkan sifat-sifat sebagai jenis kelamin jantan sementara sebagian lainnya betina. Lalat ini dikatakan mengalami mozaik seksual atau biasa disebut dengan istilah ginandromorfi. Penyebabnya adalah ketidakteraturan distribusi kromosom X pada masa-masa awal pembelahan mitosis zigot. Dalam hal ini ada sel yang menerima dua kromosom X tetapi ada pula yang hanya menerima satu kromosom X. Andaikan terjadi nondisjunction selama oogenese pebentukan sel telur akan terbentuk 2 macam sel telur, yaitu sel telur yang membawa 2 kromosom X 3AXX dan sebuah kromosom sel telur tanpa X 3AO. Jika dalam keadaan ini terjadi pembuahan, sudah tentu keturunan akan menyimpang dari keadaan normal, yaitu sebagai berikut Sel telur yang memiliki 2 kromosom X apabila dibuahi oleh spermatozoon yang membawa kromosom X akan menghasilkan lalat betina super 3AAXXX yang memiliki 3 kromosom X. Lalat ini tidak lama hidupnya, karena mengalami kelainan dan kemunduran pada beberapa alat tubuhnya. Sel telur yang memiliki 2 kromosom X apabila dibuahi oleh spermatozoon yang membawa kromosom Y akan menghasilkan lalat betina yang memliki kromosom Y 3AAXXY. Lalat ini fertile atau subur seperti lalat betina biasa. Gambar perkawinan pada lalat Drosophila melanogaster yang menunjukan adanya nondisjunction selama Oogenesis. Ada kemungkinan dihsilkan lalat betina super 3AAXXX, Lalat betina 3AAXXY, lalat jantan 3AAXO. Lalat YO tidak pernah dikenal karena letal. Sel telur yang tidak memiliki kromosom X apabila dibuahi oleh spermatozoon yang membawa kromosom X akan menghasilkan lalat jantan 3AAXO. Lalat ini steril. Sel telur tidak memiliki kromosom X apabila dibuahi oleh spermatozoon yang membawa kromosom Y tidak menghasilkan keturunan, sebab letal. Jadi lalat 3AAYO tidak dikenal. Partenogenesis Pada beberapa spesies Hymenoptera seperti semut, lebah, dan tawon, individu jantan berkembang dengan cara partenogenesis, yaitu melalui telur yang tidak dibuahi. Oleh karena itu, individu jantan ini hanya memiliki sebuah genom atau perangkat kromosomnya haploid. Sementara itu, individu betina dan golongan pekerja, khususnya pada lebah, berkembang dari telur yang dibuahi sehingga perangkat kromosomnya adalah diploid. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa partenogenesis merupakan sistem penentuan jenis kelamin yang tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan kromosom kelamin tetapi hanya bergantung kepada jumlah genom perangkat kromosom. E. Sistem gen Sk-Ts Di atas disebutkan bahwa sistem penentuan jenis kelamin pada lebah tidak berhubungan dengan kromosom kelamin. Meskipun demikian, sistem tersebut masih ada kaitannya dengan jumlah perangkat kromosom. Pada jagung dikenal sistem penentuan jenis kelamin yang tidak bergantung, baik kepada kromosom kelamin maupun jumlah genom, tetapi didasarkan atas keberadaan gen tertentu. Jagung normal monosius berumah satu mempunyai gen Sk, yang mengatur pembentukan bunga betina, dan gen Ts, yang mengatur pembentukan bunga jantan. Jagung monosius ini mempunyai fenotipe Sk_Ts_. Sementara itu, alel-alel resesif sk dan ts masing-masing menghalangi pembentukan bunga betina dan mensterilkan bunga jantan. Oleh karena itu, jagung dengan fenotipe Sk_tsts adalah betina diosius berumah dua, sedang jagung skskTs_ adalah jantan diosius. Jagung sksktsts berjenis kelamin betina karena ts dapat mengatasi pengaruh sk, atau dengan perkataan lain, bunga betina tetap terbentuk seakan-akan tidak ada alel sk. ZW Pada beberapa jenis kupu, beberapa jenis ikan, beberapa jenis reptil dan burung diketemukan bentuk kromosom kelamin yang berlainan daripada yang telah diterangkan di muka. Yang jantan memiliki sepasang kromosom kelamin yang sama bentuknya, maka dikatakan bersifat homogametik. Yang betina bersifat heterogametik, karena satu kromosom kelamin berbentuk seperti pada yang jantan, sedangkan satunya lagi sangat lain bentuknya. Jadi keadaan ini kebalikan dengan manusia, sebab pada manusia, yang laki-laki adalah heterogametik XY sedangkan yang perempuan homogametik XX. Untuk menghindari kekeliruan, maka kromosom kelamin pada hewan-hewan tersebut di atas disebut ZZ dan ZW. Hewan jantan adalah ZZ, sedang yang betina ZW. Jadi, semua spermatozoa mengandung kromosom kelamin Z, sedangkan sel telurnya ada kemungkinan mengandung kromosom dan kelamin Z dan ada kemungkinan mengandung kromosom kelamin W. G. System ZO Pada uggas ayam, itik dan sebagainya susunan kromosomnya lain lagi. Yang betina hanya memiliki sebuah kromosom kelamin saja, tetapai bentuknya lain dengan yang dijumpai pada belalang. Karena itu ayam betina adalah ZO heterogametik. Ayam jantan memiliki sepasang kromosom kelamin yang sama bentuknya, maka menjadi ZZ homogametik. Jadi spermatozoa ayam hanya satu macam saja, yaitu membawa kromosom kelamin Z, sedang sel telurnya ada dua macam, mungkin membawa kromosom Z dan mungkin juga tidak memiliki kromosom kelamin sama sekali. H. System Haploid-Diploid Pada beberapa spesies Hymenoptera seperti semut, lebah, dan tawon, individu jantan berkembang dengan cara partenogenesis, yaitu terbentuknya makhluk dari sel telur tanpa didahului oleh pembuahan. Oleh karena itu, individu jantan ini hanya memiliki sebuah genom atau perangkat kromosomnya haploid. Lebah madu jantan misalnya, bersifat haploid, yang memiliki 6 buah kromosom. Sel telur yang yang dibuahi oleh spermatozoon akan menghasilkan lebah madu betina yang berupa lebah ratu dan pekerja, masing-masing bersifat diploid dan memiliki 32 kromosom. Karena perbedaan tempat dan makanan, maka lebah ratu subur fertil, sedangkan lebah pekerja mandul steril. Sementara itu, individu betina dan golongan pekerja, khususnya pada lebah, berkembang dari telur yang dibuahi sehingga perangkat kromosomnya adalah diploid. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa partenogenesis merupakan sistem penentuan jenis kelamin yang tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan kromosom kelamin tetapi hanya bergantung kepada jumlah genom perangkat kromosom. Pengaruh lingkungan Sistem penentuan jenis kelamin bahkan ada pula yang bersifat nongenetik. Hal ini misalnya dijumpai pada cacing laut Bonellia, yang jenis kelaminnya semata-mata ditentukan oleh faktor lingkungan.. F. Baltzer menemukan bahwa cacing Bonellia yang berasal dari sebuah telur yang diisolasi akan berkembang menjadi individu betina. Sebaliknya, cacing yang hidup di lingkungan betina dewasa akan mendekati dan memasuki saluran reproduksi cacing betina dewasa tersebut untuk kemudian berkembang menjadi individu jantan yang parasitik. Kromatin Kelamin dan Hipotesis Lyon Seorang ahli genetika dari Kanada, Barr, pada tahun 1949 menemukan adanya struktur tertentu yang dapat memperlihatkan reaksi pewarnaan di dalam nukleus sel syaraf kucing betina. Struktur semacam ini ternyata tidak dijumpai pada sel-sel kucing jantan. Pada manusia dilaporkan pula bahwa sel-sel somatis pria, misalnya sel epitel selaput lendir mulut, dapat dibedakan dengan sel somatis wanita atas dasar ada tidaknya struktur tertentu yang kemudian dikenal dengan nama kromatin kelamin atau badan Barr. Pada sel somatis wanita terdapat sebuah kromatin kelamin sementara sel somatis pria tidak memilikinya. Selanjutnya diketahui bahwa banyaknya kromatin kelamin ternyata sama dengan banyaknya kromosom X dikurangi satu. Jadi, wanita normal mempunyai sebuah kromatin kelamin karena kromosom X-nya ada dua. Demikian pula, pria normal tidak mempunyai kromatin kelamin karena kromosom X-nya hanya satu. Dewasa ini keberadaan kromatin kelamin sering kali digunakan untuk menentukan jenis kelamin serta mendiagnosis berbagai kelainan kromosom kelamin pada janin melalui pengambilan cairan amnion embrio amniosentesis. Pria dengan kelainan kromosom kelamin, misalnya penderita sindrom Klinefelter XXY, mempunyai sebuah kromatin kelamin yang seharusnya tidak dimiliki oleh seorang pria normal. Sebaliknya, wanita penderita sindrom Turner XO tidak mempunyai kromatin kelamin yang seharusnya ada pada wanita normal. Mary F. Lyon, seorang ahli genetika dari Inggris mengajukan hipotesis bahwa kromatin kelamin merupakan kromosom X yang mengalami kondensasi atau heterokromatinisasi sehingga secara genetik menjadi inaktif. Hipotesis ini dilandasi hasil pengamatannya atas ekspresi gen rangkai X yang mengatur warna bulu pada mencit. Individu betina heterozigot memperlihatkan fenotipe mozaik yang jelas berbeda dengan ekspresi gen semidominan warna antara yang seragam. Hal ini menunjukkan bahwa hanya ada satu kromosom X yang aktif di antara kedua kromosom X pada individu betina. Kromosom X yang aktif pada suatu sel mungkin membawa gen dominan sementara pada sel yang lain mungkin justru membawa gen resesif. Hipotesis Lyon juga menjelaskan adanya mekanisme kompensasi dosis pada mamalia. Mekanisme kompensasi dosis diusulkan karena adanya fenomena bahwa suatu gen rangkai X akan mempunyai dosis efektif yang sama pada kedua jenis kelamin. Dengan perkataan lain, gen rangkai X pada individu homozigot akan diekspesikan sama kuat dengan gen rangkai X pada individu hemizigot. Referensi Suryo, 2008. Genetika Strata 1. Yogyakarta. UGM Kimball, Jhon W. 1983. Biologi Edisi kelima Jilid 1. Jakarta. Erlangga. Suryo. 2003. Genetika MAnusia. Yogyakarta. UGM Syafitri metode pemeriksaan jenis kelmain. Jurnal PDGI. Jakarta. Ui
terjawabSel somatis pada lalat drosophila jantan memiliki rumusan? 1 Lihat jawaban Iklan Jawaban 4.0 /5 54 Eka000 Rumus Autosom (kromosom tubuh): 6A+XY atau 3AA+XY (rumus kromosom autosom Drosophila jantan) Rumus Gonosom (kromosom seks) 3A+X dan 3A+Y (rumus kromosom gonosom Drosophila jantan) Iklan Ada pertanyaan lain? Cari jawaban lainnya
Lalat buah Drosophila jantan memiliki dua macam sel gamet haploid dengan rumus kromosom 3AX dan 3AY. Lalat ini memiliki 8 buah atau 4 pasang kromosom yang terdiri atas 3 pasang kromosom tubuh dan 1 pasang kromosom kelamin. Kromosom kelamin atau kromosom seksnya terdiri atas kromosom X dan kromosom Y. Pada waktu terjadi gametogenesis, lalat buah betina hanya dapat menghasilkan satu macam gamet set telur haploid dengan rumus kromosom 3AX sehingga disebut homogamet. Sementara itu, lalat jantan dapat menghasilkan dua macam gamet sel spermatozoa haploid dengan rumus kromosom 3AX dan 3AY sehingga disebut heterogamet. Dengan demikian, jawaban yang tepat ialah 3AX dan 3AY.
Mutasisomatis adalah mutasi yang terjadi pada sel soma. B ila perubahan sel somatis demikian besar, sel-sel dapat mati. D an kalau dapat bertahan hidup memiliki kelainan atau tak berfungsi secara normal. Bila sel somatis tidak tidak meliputi daerah yang luas, yang kurang penting, tidak membahayakan.
Laporan Praktikum DrosophilaBAB Landasan TeoriLalat atau Drosophila baik disadari ataupun tidak telah hadir dalam setiap lingkungan kita. Dalam penelitian tentang lalat, orang pertama yang menggunakan lalat buah Drosophila malanogaster sebagai objek penelitian genetika adalah Thomas hunt morgan yang berhasil menemukan “pautan seks” dan “gen rekombinan”.Selama musim panas Drosophila malanogaster terdapat di semua bagian dunia yang biasanya mengerumuni buah-buahan yang ranum dan tempat-tempat pembiakan drosophila yang pertama kali kita butuhkan adalah media. Di dalam pembuatan medium sebaiknya di gunakan air suling. Karena air suling bebas dari bakteri yang dapat mempercepat proses pembusukan medium biakan. Keasaman pH medium juga sangat penting bagi pertumbuhan organisme,terutama kerja enzim yang sangat di pengaruhi oleh saat makan, larva membuat saluran- saluran di dalam medium, dan jika terdapat banyak saluran maka pertumbuhan biakan dapat dikatakan baik. Larva yang dewasa biasanya merayap naik pada dinding botol atau pada kertas tissue dalam botol dan disini larva akan meletakkan diri pada tempat kering dengan cairan seperti lem yang dihasilkan oleh kelenjar ludah dan kemudian membentuk pupa. Untuk bisa mengamati secara jelas baik bentuk morfologi, siklus hidup dan lain-lain tentang Drosophila maka kita perlu mengembang biakkan serta menangani Dorsophila secara benarMetamorfosis pada Drosophila termasuk metamorfosis sempurna, yaitu dari telur - larva instar I - larva instar II - larva instar III - pupa – telah digunakan secara bertahun- tahun dalam kajian genetika dan perilaku hewan. Adapun ciri- ciri dorsophila antara lain warna tubuh kuning kecoklatan dengan cincin berwarna hitam di tubuh bagian belakang. Berukuran kecil antara 3-5 mm. Urat tepi sayap costal vein mempunyai dua bagian yang terputus dekat dengan tubuhnya. Sungut arista umumnya berbentuk bulu, memiliki 7-12 pecabangan. Crossvein posterior umumnya lurus, tidak melengkung. Mata majemuk berbentuk bulat agak elips dan berwarna merah. Terdapat mata oceli pada bagian atas kepala dengan ukuran lebih kecil dibandinkan dengan mata berbulu- bulu dengan warna dasar putih, sedangkan abdomen bersegmen lima dan bergaris hitam. Sayap panjang, berwarna transparent, dan posisi bermula di memiliki ciri morfologi yang berbeda antara jantan dan betinanya. Pada Drosophila jantan Memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil bila dibandingkan dengan yang 3 ruas dibagian abdomennya dan memiliki sisir pada yang betina ukuran relative lebih besar,memiliki 6 ruas pada bagian abdomen dan tidak memiliki sisir kelamin. Drosophila sp merupakan hewan yang bersayap, dan berukuran kecil. Maka dari itu pengamatan morfologi hewan ini bisa dengan menggunakan alat Bantu seperti LUV ataupun kaca pembesar drosophila diremuka 4 pasang lalat jantan dan lalat betina umumnya adalah sama, tetapi ada sedikit perbedaan yaitu pada salah satu kromosom jantan terdapat lengkungan seperti mata pancing. Drosophila jantan dan betina dapat mudah dipisahkan dalam bentuk segmen-segmen betina mempunyai ujung meruncing dan pola garis-garis yang berbeda dari pada abdomen lalat ditentukan sebagian oleh kromosom X yang dimiliki individu. Normalnya lalat betina akan memiliki 2 kromosom X. Sedangkan lalat jantan hanya memiliki 1 kromosom X ditambah 1 Y heterokromatik. Pada lalat buah kromosom Y tidak memiliki peranan penting dalam penentuan jenis kelamin. PAda kromosom Drosophilla hanya sedikit gen aktif. Goodenough 1984Pada Drosophila sp ciri-ciri suatu mutan dinyatakan oleh gabungan dari satu atau beberapa huruf dan angka,sesuai dengan nama dan symbol yang pertama kali ditemukan oleh penemunya kepada mutan tersebut. Sedangkan lalat yang berfenotip normal dibert tanda +. Cara ini sedah dianut sejak Morgan mulai penelitian dengan hewan ini. Untuk sifat yang bersifat dominant ciri tersebut ditulis dengan huruf besar sebaliknya jika resesif akan ditulis dengan huruf Tujuan1. Pembuatan MediaTujuanMembuat medium pemeliharaan hewan genetika Drosophila2. Pengamatan Morfologi drosophilaTujuanUntuk mengamati ciri-ciri morfologi drosophila3. Drosophila Hasil TangkapanTujuanMahasiswa dapat menangkap, dan menemukan serta mengamati Drosophila sp yang ada di sekitar mahasiswa serta dapat Tata Cara Menangani Drosophila dan Isolasi VirginTujuanMahasiswa dapat menangani Drosophila sp5. Menangkap dan Membuat kunci determinasi Drosophila sp Yang Diperoleh Dari LingkunganTujuanAgar praktikan tidak sembarangan menggunakan nama Drosophila melanogaster untuk jenis yang ditangkapnya. Apalagi jenisnya jarang dijumpai di Pengamatan Siklus hidup DrosophilaTujuanMahasiswa dapat menangkap, menemukan dan mengamati Drosophila sp yang ada di sekitar mahasiswa serta dapat mengamati dan memahami siklus hidup Drosophila sp dan IIPELAKSANAAN WAKTU DAN TEMPATPraktikum ini dilaksanakan di laboratorium biologi dan diamati dirumah masing - masing pada tanggal 25 januari ALAT DAN BAHAN1. Pembuatan Medium DrosophilaAlatKompor listrik 1 BuahPeriuk aluminium 1 buahPisau 1 buahBotol medium 40 buahSendok besar 4 buahTimbangan 1 buahGelas ukur 25 ml 1 buahGelas ukur 500 ml 1 buahGelas ukur 1000 ml 1 buahPlastik 1 kg 20 BuahOvenKertas saring 2 lembar besarBotol Nescafe 40 botolBahan1. Pisang lumut 600 gr2. Agar-agar Swallow 7 Gr3. Gula Merah 150 Gr4. Ragi 20 gr5. larutan jenuh 10 ml6. Aquadest 500 ml2. Pengamatan MorfologiAlat Drosophila spEterBahanMikroskopBotol Nescafe/ botol selaiKapasPlaster3. Drosophila Hasil Tangkapanbotol kulturbotol biakan berupa botol Nescafekertas saring dan tutup busacawan Petri dan bantalan busabotol pembius dan botol eterisasivdengan sumbat gabuskuas kecilmikroskop transmisi maupun mikroskop stereojarum pentul4. Tata cara Menangani Drosophila dan Isolasi VirginBotol seleiTutup busa sterilLupDrosophila melanogaster dan media5. Menangkap dan Mendeterminasi Drosophila sp Yang Diperoleh Dari lingkungan mikroskop transmisi dan mikroskop stereojarum pentullarutan polyving-lakto-phenoalcohol 100%dan 75%kaca objek dan kaca penutupcawan embrio6. Pengamatan Siklus DrosophilaSama dengan paraktikum sebelumnya, karena praktikum ini hanya pengamatan Prosedur Kerja 1. Pembuatan Media drosophilaSiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk percobaanLipat kertas saring sesuai dengan petunjuk. Untuk menyerapkelibihan sumbat gabus dari busa sesuai dengan besarnya mulut botol medium yang telah di cuci,kertas hisap yang telah di lipat dan sumbat gasus yang telah disiapkan dimasukkan ke oven dengan suhu 80-90 derajad celcius selama 1 jam untuk kertas hisap dan gabus selama 10 medium peliharaan Drosophila sp2. Pengamatan Morfologi drosophilaDisiapkan botol NescafeDiletakkan kapas yang diplaster pada tutup botolDiberikan eter pada kapas tersebutMembius drosophila hingga drosophila pingsanDilihat dibawah mikroskopMenuliskan hasilnya3. Drosophila Hasil Tangkapan Disediakan botol kultur yang berisi mediumDimasukkan drosophila dalam botol kulturDiusahakan drosophila yang masuk dalam botol sekitar 20 pasangAmati tiap 4-6 jam sekaliBAB IIIHASIL DAN HASILA. Pembuatan MediumCek pada gambar dan fotoB. Pengamatan MorfologiSetelah melakukan praktikum tentang pengamatan morfologi maka didapat hasil seperti di bawah ini Morfologi drosophila Jantan BetinaUkuran tubuh relative kecil Memiliki 3 ruas abdomenUjung abdomen tidak lancipMemiliki sisir kelaminMorfologi drosophila Betina Ukuran tubuh relative besarMemiliki 6 ruas abdomenUjung abdomen lancipTidak memiliki sisir kelaminC. Drosophila Hasil TangkapanPada praktikum yang telah kami lakukan, didapat hasil berupa 87 ekor lalat dengan table sebagai berikut Nama kolektor kelompok 4Lokasi Prumahan dan tempat sampahCuaca PanasTipe perangkap Plastic dan buah pepayaJumlah lalat saat ditangkap 87 ekorTanggal penangkapan 25 Januari 2009Informasi tambahan Semua lalat bermata merahSetelah dilakukan pembiusan, dilakukan identifikasi terhadap drosophila yang tertangkap dengan hasil sebagai berikut 1. Drosophila ananase berjumlah 76 ekorDrosophila ananase merupakan salah satu jenis lalat daqri famili drisophilidae, memiliki 2 sayap 1pasang, ukuran 44 mm, memiliki warna coklat muda, berukuran kecil dan bermata merah. Hidup bergerombol / berkelompok pada buah-buah masak dan tempat sampah. Jumlah nya lebih banyak pada siang Drosophila pallidosa berjumlah 8 ekorDrosophila pollidosa merupakan salah satu jumlah lalat dari famili drosophilidae, memiliki 2 sayap 1 pasang, ukuran tubuh 3,5 mm, memiliki warna coklat kekuningan, berukuran kecil dan bermata merah. Hidup pada buah-buah masak dan tempat sampah. Jumlah nya lebih banyak pada siang Drosophila melanogaster berjumlah 3 ekorDrosophila ananase merupakan salah satu jenis lalat daqri famili drisophilidae, memiliki 2 sayap 1 pasang, ukuran tubuh lebih kecil dari pada drosophila ananase dan drosophila pollidosa yaitu 3 mm. berwarna cokelat muda kekuningan, berukuran kecil. Banyak terdapat pada buah-buah Tata Cara Menangani Drosophila sp dan Isolasi VirginMenangkap dan Mendeterminasi Drosophila sp Yang Diperoleh Dari LingkunganSetelah dilakukan praktikum dan mengamati bagian –bagian tubuh drosophila dengan cara memutilasi dan mengamatinya dibawah mikroskop didapat hasil sebagai berikut a Drosophila ananaseWarna cokelat mudaUkuran 4 mmHewan jantan mempunyai sisir kelaminb Drosopilla pallidosaUkuran 3,5 mmwarna kekuninganmempunyai sisir kelamin yang banyaksisir kelamin terdiri dari 3-4 kelompok setiap tarsalc Drosophila melanogasterukuran tubuh 3 mmwarna cokelat muda kekuninganmempunyai sisir kelamin yang banyakduri hitam yang tebalsisir kelamin tersusun melintangpanjang sayap 2 mmpanjang abdomen 2 mmd Pengamatan Siklus Hidup Drsophila spTelur diletakkan Sudah terlihat drosophila berbentuk lonjong dan pada ujungnya terdapat dua tangkai seperti duriKemudian Telur terus membesar dan pada akhir nya menetasMenetas larva instar 1 Berbentuk agak panjang dan terdapat 1 duri gigi pada larva instar 1 berubah terus menjadi Larva instar II dan Bentuk lebih panjang seperti ulatLarva instar II Memiliki 2 duri pada bagian lengkungannyaDari Larva instar II kemudian berubah menjadi Larva instar III Memiliki duri gigi yang lebih banyak dari pada larva instar 1 dan 2. pada setiap lengkungan bergerak aktif kearah atas tisuMulai Terbentuk puparium Berbentuk lonjong, warna kecoklatan dan kerasKemudian akan Ganti kulit larva instar IV Warna kecoklatan, tidak bergerak kulit kerasKemudian menjadi Pupa dan mulai Terbentuk bakal kepada, kaki, sayap, hal ini terlihat dengan perubahan bentuk yang terlihat. Warna kecoklatanImago keluar dari pupa Imago yang keluar berwarna pucat, kurus, kecil, sayap belum sempurna belum mengembangDari sana kemudian akan menjadi Drosophila dewasa Bentuk sempurna, sayap mengembang, gemuk dan mata PEMBAHASAN1. Pembuatan Media drosophilaDi dalam pembuatan medium sebaiknya di gunakan air suling, Karena air suling bebas dari bakteri yangdapat mempercepat proses pembusukan medium biakan. Keasaman pH medium juga sangat penting bagi pertumbuhan organisme,terutama kerja enzim yang sangat di pengaruhi oleh membuat medium, sebaiknya dipahami kebutuhan dasar dan bagai mana caranya untuk memformulasikan medium biakan tersebut. Meskipun persyaratan nutrien sangat beragam namun sebagai mahluk hidup, mereka memiliki kebutuhan dasar yang sama yaitu meliputi air, karbon, energi, mineral dan faktor saat makan, larva membuat saluran- saluran di dalam medium, dan jika terdapat banyak saluran maka pertumbuhan biakan dapat dikatakan baik. Larva yang dewasa biasanya merayap naik pada dinding botol atau pada kertas tissue dalam botoldan disini larva akan meletakkan diri pada tempat kering dengan cairan seperti lem yang dihasil kan oleh kelenjar ludah dan kemudian membentuk komposisi kimiawinya, dikenal medium sintetik dan non sintetik atau kompleks. Komposisi medium sintetik diketahui dengan pasti dan biasanya dibuat dari bahan-bahan kimia yang kemurniannya tinggi dan ditentukan dengan tepat. Maka medium semacam ini dapat diulangi pembuatannya kapan saja dan akan diperoleh hasil yang sama. Dipihak lain komposisi kimiawi medium non sintetik tidak diketahui dengan bahan untuk membuat medium menjadi padat dapat dipakai agar-agar atau silica gel. Namun yang paling umum digunakan adalah agar-agar. Meskipun bahan utama agar-agar adalah galaktan, yaitu suatu kompleks karbohidrat yang diekstraksi dari alga marin genus Gelidium. Agar-agar menjadi larut atau cair apabila dipanaskan sampai suhu 100m derajad Celsius dan akan berbentuk cair bila didinginkan dalam 48 media yang kami buat digunakan semua bahan yang telah di sterilkan terlebih dahulu yang berguna untuk membunuh bakteri yang berada dalam media biakan yang dapat mempercepat proses pembusukan ini sesuai dengan literature Hal 33 Dalam praktikum pensterilan media menggunakan otoklaf yang menggunakan tekanan yang disebabkan uap air sehingga suhu mencapai 121 derajad Celsius selama 15 menit. Pensterilan ini sangat diperlukan untuk memperlambat terjadinya pembusukan pada medium biakan yang terjadi karna ketidak sterilan media yang menyebabkan bakteri yang berada di dalam media dapat bertahan hidup dan merusak media pembuatan media sintetis kami juaga harus memperhatikan jumlah dan kosentrasi bahan yang ada, karna jumlah dan kosentrasi yang tidak sesuai dengan media hidup hewan percobaan dapat menghambat pertumbuhan hewan sample. 2. Pengamatan MorfologiHasil pengamatan mendapatkan dua buah drosophila dengan jenis kelamin yang berbeda, jantan dan betina. Perbedaan jenis kelamin ini secara morfologi terlihat dari bentuk pantat drosophila, lalat jantan memiliki ujung posterior yang runcing. ciri lainnya yang dapat membedakan lalat jantan dan betina adalah dari ukuran tubuhnya, dimana lalat jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dari pada ukuran tubuh lalat betina. Membedakan lalat jantan dan betina adalah dari ukuran tubuhnya, dimana lalat jantan memiliki ukuran tubuh yang lubih kecil dari pada ukuran tubuh lalat betina. Hal ini sesuai dengan leteratur yaitu Pada Drosophila lalat jantan dapat dengan mudah dibedakan dari lalat betina dengan melihat kaki depannya,alat kelaminnya dan ujung abdomennya maupun bentuk kaki depan hewan jantan pada tarsal keduanya terdapat sekelompok rambut yang agak tepat tersusun seperti sisir yang disebut sisir kelamin Sex. Selain itu hewan jantan berukuran lebih kecil mempunya ujung abdomen yang tumpul dan berwarna segmen hewan jantan hanya 7 buah karna segmen terakhirnya bersatu. Memiliki 3 ruas dibagian abdomennya dan memiliki sisir kelamin. Sedangkan pada yang betina ukuran relative lebih besar, memiliki 6 ruas pada bagian abdomen dan tidak memiliki sisir kelamin. Drosophilla jantan umumnya berwarna sedikit lebih gelap bila dibandingkan dengan yang kelamin pada hewan jantan berguna untuk membantu terhadap mata majemuk terlihat bahwa mata majemuk lalat drosophila, memiliki mata yang berwarna merah dan berbentuk elips. Hal ini menunjukan bahwa drosophila yang kami amati merupakan drosophila wild type. Terdapat pula mata oceli yang ukurannya jauh lebih kecil dari mata majemuk, berada pada bagian atas kepala, di atas diantara mata dua mata majemuk, berbentuk bulat terlihat sungut yang berbentuk tidak runcing dan bercabang- cabang. Kepala berbentuk elips torak berwarna krem, ditumbuhi banyak bulu, dengan warna dasar putih. Abdomen bersegmen lima, segmen terlihat dari garis- garis hitam yang terletak pada Drosophila Hasil TangkapanMengapa Drosophila Hasil Tangkapan harus ditangkap hidup dhidup? Ada beberapa alasan mengapa drosophila untuk pengamatan ini harus kita tangkap dalam ke adaan hidup. Sebelum nya perlu diketahui jika Drosophila sp yang sering dijumpai di Indonesia adalah drosophila ananase dan drosophila melanogaster sendiri jarang dijumpai, bergantung daerahnya. Dalam pengamatan terhadap drosophila melanogaster kita tidak dapat mengamatinya dalam keadaan yang mati karena drosophila melanogaster yang sudah mati berubah warnanya menjadi lebih gelap terutama warna matanya yang umumnya merah menjadi melanogaster yang sudah mati akan melipat keatas sehingga mennyulitkan dalam pengamatan terhadap bagian sayapTelur Drosophila berwarna putih susu transparant dengan ukuran yang sangat kecil, berbentuk elips, dengan antena panjang di bagian anteriornya. Setelah satu hari telur berubah menjadi larva instar satu, yaitu berbentuk seperti ulat dengan ukuran yang masih relatif kecil, motil. Umur larva instar satu adalah kurang lebih selama satu hari, kemudian berubah menjadi larva instar dua dengan ukuran yang membesar dan memanjang, terlihat adanya warna kehitaman pada bagian anterior larva, bagian kehitaman itu adalah mulut Tata Cara Menangani Drosophila dan Isolasi VirginYang terpenting dalam menangani adalah drosophila harus dalam keadaan hidup karena bila telah mati akan menghasilkan kesimpulan dan data yang berbeda. lalat buah dapat menyelesaikan siklus hidupnya kurang lebih dalm 12 hari. Jumlahnya di alam sangat melimpah dan mudah didapat, lalat buah dapat menghasilkan keturunan dalam jumlah kromosom lalat buah relative sedikit, yaitu 4 pasang dan memiliki “giant kromosome” kromosom ini terdapat dalam sel- sel kelenjar ludah yang besarnya 100 kali lipat dari kromosom biasa, sehingga mudah diamati di bawah mikroskop cahaya. Lalat buah memiliki beberapa jenis mutan individu yang dihasilkan karena adanya mutasi yang dapat diamati dengan perbesaran lemah pula. Perkembangan dari siklus hidupnya mudah diamati, karena terjadi di luar tubuhnya mulai dari telur , larva, pupa hingga menjadi dewasa imago5. Pengamatan Siklus hidup DrosophilaDua hari setelah keluar dari pupa, drosophila sp, betina mulai bertelur yang jumlahnya kurang lebih 50-75 per hari dengan jumlah maksimum dapat mencapai 400-500 dalam 10 hari. Telur tersebut berbentuk lonjong dengan panjangnya kira-kira 5 mm. Pada ujung anteriornya terdapat dua tangkai kecil seperti sendok. Drosophila berada dalam bentuk larva instar dua selama satu hari, kemudian larva Drosophila mengalami pembesaran menjadi lebih besar dari sebelumnya, dimana bagian tubuhnya menjadi terlihat lebih jelas karena lebih besar, warna kehitaman pada bagian anterior larva menjadi lebih terlihat jelas berbentuk Menangkap dan Mendeterminasi Drosophila sp Yang Diperoleh Dari LingkunganAdapun drosophila yang menjadi sample penelitian kami adalah Drosophila melanogasterKlasifikasi Drosophila melanogasterKingdom AnimaliaPhylum ArthopodaSudphylum HexapodaClassInsectaSubclass PterygotaInfraclass NeopteraSuperorder EdopterygotaOrder DipteraFamili DrosophilidaeSubfamily Drosophilinaegenus Drosophilaspesies Drosophila melanogasterAdpun hasil dari pengamatan kami terhadap lalat drosophila wild type Drosophila melanogaster, kami pertama melakukan Pengamatan terhadap mata majemuk terlihat bahwa mata majemuk lalat drosophila, memiliki mata yang berwarna merah dan berbentuk elips. Hal ini menunjukan bahwa drosophila yang kami amati meripakan drosophila wild type. Terdapat pula mata oceli yang ukuranya jauh lebih kecil dari mata majemuk, berada pada bagian atas kepala, di atas diantara mata dua mata majemuk, berbentuk bulat terlihat sungut yang berbentuk tidak runcing dan bercabang- cabang. Kepala berbentuk elips, torak berwarna krem, ditumbuhi banyak bulu, dengan warna dasar putih. Sedangkan Abdomen bersegmen lima, segmen terlihat dari garis- gsris hitam yang terletak pada abdomen. Sayap drosophila wild type memiliki panjang yang lebih panjang dari abdomen lalat, lurus dan bermula dari thoraks dengan warna IVKESIMPULANA. Pembuatan MediumSetelah melukukan praktikum tentang pembuatan medium ini praktikan dapat Membuat medium biakan DrosophilaMengetahui bagaimana komposisi medium yang baikB. Pengamatan MorfologiSetelah melukukan praktikum tentang pembuatan medium ini praktikan dapat Memahami perbedaan jenis kelamin pada drosophilaMengetahui bahwa lalat jantan memiliki ujung posterior yang runcingMengetahui bahwa lalat jantan memiliki ukuran tubuh yang lubih kecil dari pada ukuran tubuh lalat betinaC. Drosophila Hasil TangkapanSetelah melukukan praktikum tentang pembuatan medium ini praktikan dapat Memahami bentuk dan bagian drosophilaDapat melakukan identifikasi drosophilaD. Tata Cara Menangani Drosophila sp dan Isolasi VirginSetelah melukukan praktikum tentang pembuatan medium ini praktikan dapat Mengetahui bahwa Lalat buah drosophila malanogaster mudah dipelihara dalam laboratorium karena Makanannya sangat sederhana, hanya memerluakn sedikit ruangan dan tubuhnya cukup kaut. Pada tempertur kamar suhu ruanganLalat buah dapat menyelesaikan siklus hidupnya kurang lebih dalm 12 Menangkap dan Mendeterminasi Drosophila sp Yang Diperoleh Dari LingkunganMata majemuk lalat drosophila, memiliki mata yang berwarna merah dan berbentuk Indonesia terdapat sekitar 600 jenis drosophilaDAFTAR Genitika. DepDikBud JakartaKusdiarti, Press YogyakartaNio,Tjan Press BandungSofro,abdul Press Yogyakarta
Tuliskankariotipe kromosom dari organisme kuda betina dengan 64 kromosom (2n).
. t0pbr08j19.pages.dev/22t0pbr08j19.pages.dev/942t0pbr08j19.pages.dev/409t0pbr08j19.pages.dev/143t0pbr08j19.pages.dev/129t0pbr08j19.pages.dev/224t0pbr08j19.pages.dev/15t0pbr08j19.pages.dev/799t0pbr08j19.pages.dev/775t0pbr08j19.pages.dev/571t0pbr08j19.pages.dev/778t0pbr08j19.pages.dev/484t0pbr08j19.pages.dev/539t0pbr08j19.pages.dev/25t0pbr08j19.pages.dev/820
sel somatis pada lalat drosophila jantan memiliki rumusan