Urutanyang tepat untuk menyunting teks ceramah adalah . menyiapkan teks, mengecek unsur kebahasaan, memperdetail penjelasan. membuat teks, menyiapkan teks, mengecek unsur kebahasaan yang salah. menyiapkan teks, mengidentifikasi kelengkapan struktur, mengecek unsur kebahasaan (termasuk ejaan) membuat teks, menyiapkan teks yang telah dibuat,

Dalam kehidupan sehari-hari dan lingkup masyarakat, kamu pasti pernah kan mendengar ceramah? Teks ceramah biasa ditemui dengan mudah di berbagai acara seperti upacara bendera, upacara hari kemerdekaan, khotbah sholat Jumat dan khotbah sholat hari raya. Sebenarnya, apa sih yang dimaksud dengan teks ceramah itu? Penasaran? Yuk simak ulasan berikut ini! Pengertian Teks CeramahCiri-Ciri Teks CeramahTujuan Teks CeramahStruktur Teks CeramahKaidah Kebahasaan Teks CeramahLangkah Menulis Teks Ceramah1. Menetukan Topik2. Menentukan Tujuan Ceramah3. Menyusun Kerangka Ceramah4. Menyusun Ceramah Berdasarkan KerangkaCara Menyunting Teks CeramahContoh Teks Ceramah Pengertian Teks Ceramah Karangan yang berisi sekumpulan paragraf yang mengandung informasi, suatu hal, atau pengetahuan buat disampaikan pada khalayak ramai. Sedangkan, menurut KBBI pengertian ceramah merupakan Pidato oleh seseorang di hadapan banyak pendengar, mengenai suatu hal, pengetahuan, dan lainnya. Orang yang memberikan Ceramah itu disebut penceramah. Penceramah harus orang dengan ilmu pengetahuan dan wawasan luas atau pakar yang menguasai bidang dan informasi terkait. Ceramah ditujukan buat didengarkan oleh banyak orang. Dalam teks ceramah, biasanya mengandung pesan yang berisi petunjuk, nasihat atau petuah. Baca juga Teks Berita Berikut dibawah ini, ada beberapa ciri-ciri teks ceramah yang dipaparkan, diantaranya yaitu Ada sesuatu yang dijelaskan atau diinformasikan buat memperluas pengetahuan para pendengar. Disampaikan oleh seseorang yang punya keahlian atau dianggap pakar dalam bidang atau disiplin ilmu yang diceramahkan. Terdapat ajakan atau persuasi buat mengubah sikap atau melakukan tindakan terhadap materi yang dibicarakan. Berisi argumen yang menguatkan topik yang dibicarakan. Mempunyai fakta dan data yang memperkuat argumen dalam teks. Ada komunikasi dua atau banyak arah antara pembicara dan pendengar, berupa dialog, tanya jawab. Tujuan Teks Ceramah Secara singkat, tujuan teks ceramah ini terdiri atas empat hal, diantaranya seperti berikut ini Informatif atau instruktif Yaitu teks ceramah berusaha menyampaikan informasi pada pembaca atau pendengar dengan jelas dan benar. Persuasif Yaitu pembaca atau pendengar diharapkan melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang disampaikan. Argumentatif Yaitu ada argumen dalam teks ceramah yang fungsinya buat menumbuhkan keyakinan pembaca atau pendengar agar melakukan sesuatu yang lebih baik lagi. Deskriptif Yaitu menggambarkan atau melukiskan sesuatu keadaan atau peristiwa atas isu yang berkembang dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Rekreatif Merupakan teks ceramah yang sifatnya menghibur pada pembaca atau pendengar. Naratif Merupakan teks ceramah yang berusaha buat menceritakan sesuatu hal kepada pembaca atau pendengar. Struktur Teks Ceramah Teks ceramah mempunyai struktur yang membangun teks ini melalui beberapa bagian pembangunnya, diantaranya yaitu 1. Pembuka Pembuka berisi pengenalan isu, masalah, pengetahuan sampai pandangan penceramah tentang topik yang akan dibahas. Bagian ini sama dengan tesis dalam teks eksposisi. 2. Isi Rangkaian Argumen Berupa rangkaian argumen-argumen penceramah yang berkaitan dengan topik yang dibicarakan pada pembuka atau tesis. Bagian ini biasanya mengemukakan juga berbagai fakta dan data yang memperkuat argumen-argumen penceramah. 3. Penutup Penegasan Kembali Merupakan penegasan kembali mengenai apa yang disampaikan dalam ceramah. Tujuannya buat memastikan penceramah gak memberikan pemahaman yang keliru dari yang dimaksudkan, sampai agar diingat oleh pendengarnya. Selain itu, agar ceramah terkenang dan pendengarnya terpengaruh buat melakukan sesuatu, bagian ini juga biasa diisi oleh rekomendasi atau saran mengenai topik yang disampaikan. Kaidah Kebahasaan Teks Ceramah Teks ceramah mempunyai karakteristik dan ciri khas kebahasaan tersendiri, diantaranya seperti berikut ini Memakai kata-kata yang menunjukan hubungan sebab akibat atau argumentasi. Contohnya dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu, maka, sebab, karena. Banyak memakai kata kerja mental. Contohnya memprihatinkan, memperkirakan, mengagumkan, diharapkan, berasumsi, menyimpulkan, berpendapat. Banyak memakai kata ganti orang pertama tunggal dan kata ganti orang kedua jamak sebagai sapaan. Banyak memakai kata teknis atau peristilahan yang sesuai dengan topik yang dibahas. Memakai kata-kata persuasif. Contohnya diharapkan, sebaiknya, hendaklah, perlu, harus. Teks ceramah juga banyak menggunakan kalimat majemuk bertingkat. Langkah Menulis Teks Ceramah Langkah-langkah penyusunan teks ceramah menurut Tim KEMDIKBUD 2017, hlm. 96, yaitu seperti ini 1. Menetukan Topik Menentukan topik tentunya menjadi hal pertama yang harus ditentukan. Tentunya, terkadang topik ceramah juga dapat didapatkan dengan gak sengaja misalnya saat kamu membaca teks berita dan mendapatkan kabar yang sedang hangat dibicarakan. Tapi, topik tersebut harus tetap ditentukan dan diolah melalui langkah selanjutnya, gak cuma asal mengambil tren terbaru aja. Topik yang diambil bisa meliputi keterampilan, keahlian, pengalaman pribadi, hobi, pelajaran, pendapat pribadi, minat khalayak, biografi tokoh terkenal, dan lainnya. 2. Menentukan Tujuan Ceramah Tujuan ceramah yaitu hal yang harus diperhatikan saat udah menemukan topik yang akan dibawakan. Buat apa memberikan ceramah? Apakah buat berbagi ilmu? Mengajak pendengar buat melakukan sesuatu? Tapi dalam gambaran luasnya, tujuan ceramah ini meliputi Tujuan umum Meliputi ceramah informatif, ceramah persuasif, ceramah rekreatif hiburan. Tujuan khusus Yaitu rincian dari tujuan umum, seperti Kebahasaan Indonesia buat tujuan umum pelajaran, cara melukis buat tujuan umum keahlian atau hobi, biografi Soekarno buta tujuan umum biografi tokoh. 3. Menyusun Kerangka Ceramah Kerangka teks ceramah merupakan rencana yang memuat pokok-pokok bahasan struktur teks ceramah. Setiap bagian struktur yaitu pembuka, isi, dan penutup dibuat kalimat pokok atau ide pokoknya dulu tanpa penjelasan detail. Pembuatan kerangka teks ceramah yang baik harus memperhatikan, yaitu Ketiga struktur harus dibuat seperti pembuka, isi, dan penutup. Maksud ceramah harus diungkapkan dengan jelas. Pastikan setiap bagian kerangka cuma mempunyai satu gagasan pokok. Bagian setiap kerangka harus tersusun secara logis. Menyusun ceramah berdasarkan Kerangka. 4. Menyusun Ceramah Berdasarkan Kerangka Setelah kerangka telah selesai dibuat, maka kembangkan setiap kalimat pokok jadi paragraf-paragraf yang diberi kalimat penjelas, baik secara deduktif kalimat pokok di awal paragraf atau induktif kalimat pokok di akhir paragraf. Selain itu, penulisan teks ceramah juga harus dibarengi dengan penghayatan terhadap bahan-bahan yang akan disampaikan. Caranya yaitu seperti berikut ini Mengkaji bahan secara kritis. Meninjau kelayakan materi terhadap khalayak ramai atau pendengar ceramah. Meninjau kembali berbagai bahan yang kemungkinan mendapatkan pro kontra. Menyusun sistematika bahan teks ceramah. Menguasai materi ceramah berdasarkan jalan pikiran yang logis. Cara Menyunting Teks Ceramah Penyuntingan tujuannya buat menyempurnakan atau buat mengurangi kekeliruan-kekeliruan yang mungkin terjadi dalam suatu teks. Makanya, seorang penyunting setidaknya harus Mengetahui gimana cara penulisan teks yang baik. Benar-benar memahami topik yang akan dibahas dalam teks tersebut, dan memahami aturan-aturan kebahasaan, seperti masalah ejaan dan tanda baca. Kegiatan penyuntingan bisa kamu lakukan dengan langkah-langkah berikut ini Mengonstruksi, menyusun, atau menulis teks ceramah yang akan disunting. Penyediaan bahan-bahan pemandu penyuntingan, seperti pedoman Ejaan Bahasa Indonesia PUEBI dan kamus. Keduanya bisa ditemukan secara daring. Selain itu, bahan-bahan itu harus disesuaikan dengan teks yang akan disunting teks ceramah. Memperhatikan bahan suntingan secara cermat, baik itu berkenaan dengan cara penyajian isi atau kaidah. Memperbaiki kesalahan yang ada dalam bahan suntingan secara benar dengan berpedoman pada sumber-sumber yang bisa dipercaya PUEBI dan KBBI. Contoh Teks Ceramah Judul Pentingnya Berbahasa Santun 1. Pembuka Pendahuluan Pemilihan kata-kata oleh masyarakat akhir-akhir ini, cenderung semakin menurun kesantunannya dibandingkan dengan zaman saya dulu saat kanak-kanak. Hal tersebut tampak pada ungkapan-ungkapan banyak kalangan dalam menyatakan pendapat dan perasaan-perasaannya. Seperti saat berdemonstrasi atau rapatrapat umum. Kata-kata mereka kasar sarkastis, menyerang, dan tentu aja hal itu sangat menggores hati yang menerimanya. 2. Isi Rangkaian Argumen Fenomena tersebut menunjukkan adanya penurunan standar moral, agama, dan tata nilai yang berlaku dalam masyarakat itu. Ketidaksantunan berkaitan juga dengan rendahnya penghayatan masyarakat terhadap budayanya. Karena, kesantunan berbahasa itu gak cuma berkaitan dengan ketepatan dalam pemilikan kata atau kalimat. Kesantunan tersebut, berkaitan juga dengan adat pergaulan yang berlaku dalam masyarakat itu. 3. Penutup Penegasan Ulang Berbahasa santun seharusnya udah jadi suatu tradisi yang dimiliki oleh setiap orang sejak kecil. Anak perlu dibina dan dididik berbahasa santun. Kalo dibiarkan, gak mustahil rasa kesantunan itu akan hilang jadi anak itu menjadi orang yang arogan, kasar, dan kering dari nilai-nilai etika dan agama. Tentu aja, kondisi tersebut gak diharapkan oleh orangtua dan masyarakat manapun. Gimana penjelasan tentang Teks Ceramah diatas tadi? Sangat mudah dipahami kan? Semoga bisa membantu dan bermanfaat buat kalian semua sobat-sobat cerdika 😀 Originally posted 2020-12-03 145106. Mengonstruksi menyusun, atau menulis teks ceramah yang akan disunting. Penyediaan bahan-bahan pemandu penyuntingan, seperti pedoman Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) dan kamus. Keduanya dapat ditemukan secara daring. Selain itu, bahan-bahan tersebut harus disesuaikan dengan teks yang akan disunting (dalam kesempatan ini: teks ceramah). Teks ceramah adalah teks yang berisi pemberitahuan, penyampaian suatu informasi baik pengetahuan maupun informasi umum lainnya untuk disampaikan di depan orang banyak oleh pakar atau orang yang menguasai bidangnya baik secara langsung maupun melalui media elektronik dan digital. Pengertian teks ceramah di atas senada dengan pernyataan Tim Kemdikbud 2017, hlm. 78 yang mengungkapkan bahwa ceramah adalah pembicaraan di depan umum yang berisi penyampaian suatu informasi, pengetahuan, dan sebagainya. Penceramah biasanya adalah orang-orang yang menguasai bidang informasi yang disampaikan. Ceramah diperuntukkan untuk didengarkan oleh banyak orang. Medianya bisa dibicarakan langsung di kelas, aula, atau melalui sarana komunikasi seperti televisi, radio, internet dan media informasi lainnya. Pembelajaran di sekolah kebanyakan disampaikan melalui ceramah. Begitu juga dengan kuliah pendidikan tinggi, kebanyakan Dosen akan menyampaikan materi lewat metode ceramah. Tentunya, metode pembelajaran hari ini sudah lebih variatif dan tidak hanya ceramah saja. Namun demikian ceramah sebagai salah satu metode pembelajaran paling klasik tetaplah dibutuhkan bahkan dalam suatu metode pembelajaran yang paling mutakhir sekali pun. Dalam kehidupan sehari-hari terkadang ceramah tampak atau terasa seperti pidato ataupun khotbah. Hal tersebut tidak dapat disalahkan, namun sebetulnya ceramah lebih umum dari khotbah maupun pidato. Untuk mengetahui perbedaannya, simak penjelasan di bawah ini. Perbedaan Ceramah, Pidato & Khotbah Pidato merupakan pembicaraan di depan umum yang lebih cenderung bersifat persuasif, yakni ingin mengajak pendengar mengubah persepsi, sikap, atau tindakannya. Pidato juga dapat lebih sering digunakan untuk menumbuhkan motivasi dan mendapatkan dukungan dari pendengarnya. Sementara itu, Khotbah adalah pembicaraan di depan umum yang berisi penyampaian pengetahuan mengenai keagamaan dan praktik beribadah, hingga ajakan-ajakan untuk memperkuat keimanan pendengarnya. Sementara itu, ceramah bersifat lebih umum karena ceramah menyampaikan suatu pengetahuan, informasi, atau isu tertentu yang mencakup semua bidang dan disampaikan oleh pakar atau orang-orang ahli dalam bidangnya. Struktur Teks Ceramah Seperti teks lainnya, teks ceramah memiliki struktur yang membangun teks ini melalui beberapa bagian pembangunnya. Bagian-bagian pembangun struktur teks ceramah meliputi pembuka/pendahuluan, isi, penutup. Berikut adalah struktur teks ceramah yang dikemukakan oleh Tim Kemdikbud 2017, hlm. 92. Pembuka Tesis Berisi pengenalan isu, masalah, pengetahuan hingga pandangan penceramah mengenai topik yang akan dibahas. Bagian ini sama dengan tesis dalam teks eksposisi. Isi Rangkaian argumen Berupa rangkaian argumen-argumen penceramah yang berkaitan dengan topik yang dibicarakan pada pembuka atau tesis. Bagian ini biasanya mengemukakan pula berbagai fakta dan data yang memperkuat argumen-argumen penceramah. Penutup Penegasan kembali Merupakan penegasan kembali mengenai apa yang disampaikan dalam ceramah. Hal ini bertujuan untuk memastikan ceramah tidak memberikan pemahaman yang keliru dari yang dimaksudkan, hingga agar diingat oleh pendengarnya. Selain itu, agar ceramah terkenang dan pendengarnya terpengaruh untuk melakukan sesuatu, bagian ini juga biasa diisi oleh rekomendasi atau saran mengenai topik yang disampaikan. Kaidah Kebahasaan Teks Ceramah Teks ceramah juga memiliki karakteristik dan ciri khas kebahasaan tersendiri yang cenderung beda dengan teks lain. Berikut adalah beberapa kaidah kebahasaan dari teks ceramah. Banyak memakai kata ganti orang pertama tunggal dan kata ganti orang kedua jamak sebagai sapaan. Kata ganti pertama contohnya adalah saya, aku, kami mengatasnamakan kelompok. Sementara kata kedua jamak adalah anak-anak, hadirin, bapak-bapak, ibu-ibu, kalian, saudara-saudara. Banyak menggunakan kata teknis atau peristilahan yang sesuai dengan topik yang dibahas. Misalnya jika topik yang di bahas adalah kebahasaan atau sastra, istilah-istilah yang muncul meliputi prosa, puisi, etika berbahasa, sarkasme, majas, kesantunan berbahasa. Menggunakan kata-kata yang menunjukan hubungan sebab akibat atau argumentasi. Contohnya adalah dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu, maka, sebab, karena. Banyak memakai kata kerja mental, misalnya memprihatinkan, memperkirakan, mengagumkan, diharapkan, berasumsi, menyimpulkan, berpendapat. Menggunakan kata-kata persuasif, seperti diharapkan, sebaiknya, hendaklah, perlu, harus. Selain daftar di atas, teks ceramah juga banyak menggunakan kalimat majemuk bertingkat. Penjelasan mengenai kalimat majemuk bertingkat dalat dilihat artikel di bawah ini. Baca juga Kalimat Majemuk Bertingkat, Setara, Rapatan & Campuran Ciri Teks Ceramah Ada pun ciri-ciri teks ceramah akan dipaparkan pada daftar di bawah ini. Ada sesuatu yang dijelaskan atau diinformasikan untuk memperluas pengetahuan para pendengar. Disampaikan oleh seseorang yang memiliki keahlian atau dianggap pakar dalam bidang atau disiplin ilmu yang diceramahkan. Terdapat ajakan atau persuasi untuk mengubah sikap atau melakukan tindakan terhadap materi yang dibicarakan. Berisi argumen yang menguatkan topik yang dibicarakan. Memiliki fakta dan data yang memperkuat argumen dalam teks. Terdapat komunikasi dua atau banyak arah antara pembicara dan pendengar, yaitu berupa dialog, tanya jawab, kolom komentar tanggapan video jika daring, dsb. Langkah-langkah penyusunan teks ceramah menurut Tim Kemdikbud 2017, hlm. 96 adalah sebagai berikut ini. 1. Menentukan Topik Menentukan topik tentunya menjadi hal pertama yang harus ditentukan. Tentunya, terkadang topik ceramah juga dapat didapatkan dengan tidak sengaja misalnya saat kita membaca teks berita dan mendapatkan kabar yang sedang hangat dibicarakan. Namun, topik tersebut harus tetap ditentukan dan diolah melalui langkah selanjutnya, tidak hanya asal mengambil tren terbaru saja. Topik yang diambil dapat meliputi keterampilan, keahlian, pengalaman pribadi, hobi, pelajaran, pendapat pribadi, minat khalayak, biografi tokoh terkenal, dsb. 2. Merumuskan Tujuan Ceramah Selanjutnya, tujuan adalah hal yang harus diperhatikan ketika sudah menemukan topik yang akan dibawakan. Untuk apa kita memberikan ceramah? Apakah untuk berbagi ilmu? Mengajak pendengar untuk melakukan sesuatu? Dsb. Namun, dalam gambaran luasnya, tujuan ceramah meliputi Tujuan umum, yang meliputi ceramah informatif, ceramah persuasif, ceramah rekreatif hiburan Tujuan khusus, yang merupakan rincian dari tujuan umum, tujuan ini meliputi kebahasaan Indonesia untuk tujuan umum pelajaran, cara melukis untuk tujuan umum keahlian atau hobi, biografi Soekarno untuk tujuan umum biografi tokoh. 3. Menyusun Kerangka Ceramah Kerangka teks ceramah adalah rencana yang memuat pokok-pokok bahasan struktur teks ceramah. Setiap bagian struktur yaitu pembuka, isi, dan penutup dibuat kalimat pokok atau ide pokoknya terlebih dahulu tanpa penjelasan detail. Pembuatan kerangka teks ceramah yang baik harus memperhatikan Ketiga struktur harus dibuat pembuka, isi, dan penutup Maksud ceramah harus diungkapkan dengan jelas Pastikan setiap bagian kerangka hanya memiliki satu gagasan pokok Bagian setiap kerangka harus tersusun secara logis Menyusun Ceramah berdasarkan Kerangka 4. Menyusun Ceramah Berdasarkan Kerangka Setelah kerangka telah selesai dibuat, maka kembangkan setiap kalimat pokok menjadi paragraf-paragraf yang diberi kalimat penjelas, baik secara deduktif kalimat pokok di awal paragraf maupun induktif kalimat pokok di akhir paragraf. Bersamaan dengan itu, penulisan teks ceramah juga harus dibarengi dengan penghayatan terhadap bahan-bahan yang akan disampaikan. Caranya adalah sebagai berikut Mengkaji bahan secara kritis Meninjau kelayakan materi terhadap khalayak ramai atau pendengar ceramah Meninjau kembali berbagai bahan yang kemungkinan mendapatkan pro kontra Menyusun sistematika bahan teks ceramah Menguasai materi ceramah berdasarkan jalan pikiran yang logis Menyunting Teks Ceramah Setelah menyelesaikan ceramah, tahap selanjutnya adalah untuk menyunting teks tersebut. Penyuntingan bertujuan untuk menyempurnakan atau untuk mengurangi kekeliruan-kekeliruan yang mungkin terjadi dalam suatu teks. Oleh karena itu, seorang penyunting setidaknya harus Mengetahui bagaimana cara penulisan teks yang baik, Benar-benar memahami topik yang akan dibahas dalam teks tersebut, serta memahami aturan-aturan kebahasaan, seperti masalah ejaan dan tanda baca. Kegiatan penyuntingan dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut. Mengonstruksi, menyusun, atau menulis teks ceramah yang akan disunting. Penyediaan bahan-bahan pemandu penyuntingan, seperti Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia PUEBI dan Kamus. Keduanya dapat ditemukan secara daring. Selain itu, bahan-bahan tersebut harus disesuaikan dengan teks yang akan disunting dalam kesempatan ini teks ceramah. Memperhatikan bahan suntingan secara cermat, baik itu berkenaan dengan cara penyajian isi maupun kaidah ke Memperbaiki kesalahan yang terdapat dalam bahan suntingan secara benar dengan berpedoman pada sumber-sumber yang dapat dipercaya PUEBI dan KBBI. Contoh Teks Ceramah Tentang Sekolah Jepang Pembuka Pernahkah kamu pergi ke Jepang? Jepang termasuk negara kecil di Asia yang sudah maju. Banyak hal yang perlu diketahui tentang Jepang. Masyarakat negara ini mampu mempertahankan tradisi yang berkembang di masyarakatnya. Isi Anak-anak Jepang membersihkan sekolah mereka setiap hari, selama seperempat jam dengan para guru. Itulah yang menyebabkan munculnya generasi Jepang yang sederhana dan suka pada kebersihan. Para siswa belajar menjaga kebersihan karena dalam mengatasi kebersihan merupakan bagian dari etika Jepang. Siswa Jepang, dari tahun pertama hingga tahun keenam sekolah dasar harus belajar etika dalam berurusan dengan masyarakat. Pekerja kebersihan di Jepang sering disebut sebagai “insinyur kesehatan” dan mendapatkan gaji setara dengan Rp50 Juta per bulan. Untuk merekrut mereka dilakukan melalui tes tertulis dan wawancara. Jepang tidak memiliki sumber daya alam yang melimpah seperti Indonesia. Mereka sering terkena gempa bumi, tetapi itu tidak mencegah Jepang menjadi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia. Rakyat Jepang mengatasi kekurangan sumber daya alam dengan mengoptimalkan sumber daya lainnya, yaitu sumber daya manusia. Jika kamu pergi ke sebuah restoran prasmanan di Jepang maka kamu akan melihat orang-orang yang hanya makan sebanyak yang mereka butuhkan. Dengan begitu, tidak ada sisa-sisa makanan. Selain itu, dari restoran tidak ada limbah apa pun. Penegasan Ulang Masyarakat Jepang sangat menghargai waktu. Mereka selalu menepati waktu. Bahkan, tingkat keterlambatan kereta di Jepang hanya sekitar 7 detik per tahun. Budaya mereka dalam menghargai nilai waktu sangat dijaga sehingga mereka sangat tepat waktu, dengan perhitungan menit dan detik. Jepang sangat menghargai pendidikan. Masyarakatnya mendukung visi pendidikan di Jepang. Jika kamu bertanya kepada mereka, “Apakah arti pelajar itu?” Maka mereka akan menjawab bahwa, “Pelajar adalah masa depan Jepang”. Contoh Teks Ceramah Singkat Pentingnya Berbahasa Santun Pembuka pendahuluan Pemilihan kata-kata oleh masyarakat akhir-akhir ini cenderung semakin menurun kesantunannya dibandingkan dengan zaman saya dahulu ketika kanak-kanak. Hal tersebut tampak pada ungkapan-ungkapan banyak kalangan dalam menyatakan pendapat dan perasaan-perasaannya, seperti ketika berdemonstrasi ataupun rapatrapat umum. Kata-kata mereka kasar sarkastis, menyerang, dan tentu saja hal itu sangat menggores hati yang menerimanya. Isi rangkaian argumen Fenomena tersebut menunjukkan adanya penurunan standar moral, agama, dan tata nilai yang berlaku dalam masyarakat itu. Ketidaksantunan berkaitan pula dengan rendahnya penghayatan masyarakat terhadap budayanya sebab kesantunan berbahasa itu tidak hanya berkaitan dengan ketepatan dalam pemilikan kata ataupun kalimat. Kesantunan itu berkaitan pula dengan adat pergaulan yang berlaku dalam masyarakat itu. Penutup Penegasan Ulang Berbahasa santun seharusnya sudah menjadi suatu tradisi yang dimiliki oleh setiap orang sejak kecil. Anak perlu dibina dan dididik berbahasa santun. Apabila dibiarkan, tidak mustahil rasa kesantunan itu akan hilang sehingga anak itu kemudian menjadi orang yang arogan, kasar, dan kering dari nilai-nilai etika dan agama. Tentu saja, kondisi itu tidak diharapkan oleh orangtua dan masyarakat manapun. Contoh Teks Ceramah Contoh teks ceramah beserta strukturnya dengan berbagai topik dapat dilihat pada artikel di bawah ini Baca juga Contoh Teks Ceramah beserta Strukturnya Berbagai Topik Referensi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAN Kelas XI. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. .
  • t0pbr08j19.pages.dev/830
  • t0pbr08j19.pages.dev/887
  • t0pbr08j19.pages.dev/609
  • t0pbr08j19.pages.dev/340
  • t0pbr08j19.pages.dev/805
  • t0pbr08j19.pages.dev/389
  • t0pbr08j19.pages.dev/925
  • t0pbr08j19.pages.dev/727
  • t0pbr08j19.pages.dev/945
  • t0pbr08j19.pages.dev/986
  • t0pbr08j19.pages.dev/134
  • t0pbr08j19.pages.dev/965
  • t0pbr08j19.pages.dev/799
  • t0pbr08j19.pages.dev/2
  • t0pbr08j19.pages.dev/228
  • cara menyunting teks ceramah kecuali